BeritaTerkini

8

Susun Analisis Resiko Pemilu, Ketua KPU NTB: Tata Kelola Modern Mutlak Harus Ada Risk Register

Susun Analisis Resiko Pemilu, Ketua KPU NTB: Tata Kelola Modern Mutlak Harus Ada Risk Register KPU Provinsi NTB menegaskan pentingnya penerapan manajemen risiko sebagai bagian dari tata kelola modern di lingkungan kelembagaan Pemilu. Hal ini disampaian Ketua KPU Provinsi NTB, M. Khuwailid dalam acara Bimbingan Teknis Penyusunan Analisi Resiko dan Daftar Resiko atau Risk Register, di Lingkungan KPU se NTB, Rabu (26/11) secara Daring dan Luring. Khuwailid menyampaikan, Risiko harus dihitung apakah rendah, sedang, atau tinggi, Kemudian dirinci berdasarkan data agar dapat diprediksi dan dipertanggungjawabkan,” paparnya. Bahwa Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 2 Tahun 2025 tentang Manajemen Risiko harus menjadi pedoman hukum dalam penyusunan analisis dan daftar risiko di tingkat KPU Provinsi maupun kabupaten/kota.  "Pemilik risiko itu Ketua KPU masing-masing, dalam pengelolaannya diserahkan kepada Sekretaris KPU". PKPU ini sangat rinci jadi harus diterapkan secara sistematis pada setiap kegiatan, ungkapnya Sementara itu Ketua Divisi Parhumas dan SDM Agus Hilman menambahkan, urgensi identifikasi risiko haruslah menyeluruh.  Ia menilai risiko tidak hanya berkutat pada aspek administratif atau keuangan semata, tetapi juga mencakup risiko politik dan etik yang berpotensi menimbulkan dampak lebih besar pada lembaga.  “Identifikasi risiko di semua aspek, baik arsip, informasi publik, keuangan, dan sebagainya".  Menurutnya, kelembagaan harus tetap profesional dalam mencapai target tanpa menghindari konsekuensi.  “Pesan saya, jangan pernah takut mengambil risiko,” pungkas Hilman. Sementara itu Sekretaris KPU NTB, Mars Ansori Wijaya berpesan untuk tidak takut dengan risiko, karena memang setiap aktivitas pasti ada risikonya. Yang terpenting, kita harus mampu mengidentifikasi risiko, sehingga dapat menyiapkan segala perangkat yang dibutuhkan agar program dan kegiatan tetap berjalan dalam koridor yang benar. Ia menyoroti bahwa di tingkat sekretariat, pengelolaan risiko sangat penting dan harus masuk dalam setiap penyusunan perencanaan program dan kegiatan. Nanti ketika DIPA 2026 sudah diterima, segera susun proses bisnisnya, dan susun pula daftar resikonya, pungkas Mars


Selengkapnya
15

Tingkatkan Kualitas Data, KPU NTB Gelar Analisis PDPB Semester II 2025

Tingkatkan Kualitas Data, KPU NTB Gelar Analisis PDPB Semester II 2025 KPU Provinsi NTB menggelar kegiatan Analisa Data Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan (PDPB) Semester II Tahun 2025, Senin (24/11), bertempat di Ruang Gedung B KPU NTB. Kegiatan ini menandai komitmen KPU dalam menyiapkan data pemilih yang akurat dan berkualitas sebagai fondasi penyelenggaraan pemilu yang kredibel. Kegiatan dibuka oleh Ketua Divisi Teknis Zuriati yang menekankan bahwa pemutakhiran data pemilih bukan hanya sebatas memeriksa atau mengikuti data yang tersedia, namun memastikan bahwa data yang dihimpun benar-benar berkualitas.  Menurutnya, data pemilih memegang peranan penting karena menjadi dasar penyusunan perencanaan KPU, termasuk dalam penetapan anggaran dan berbagai aspek strategis lainnya.  “Kualitas data pemilih akan sangat mempengaruhi banyak hal dalam penyelenggaraan pemilu,” tegasnya. Sementara itu Ketua Divisi Hukum Mastur menegaskan, bahwa baik kegiatan tahapan maupun non-tahapan merupakan tugas konstitusional yang harus dilaksanakan dengan optimal, termasuk terkait isu keterwakilan.  Ia mengajak jajaran untuk membiasakan diri melaksanakan kegiatan non-anggaran sebagai bagian dari tanggung jawab kelembagaan. Dikesempatan yang sama Sekretaris KPU NTB Mars Ansori Wijaya, menyampaikan bahwa kegiatan dengan volume tinggi dalam RKA ini berkaitan erat dengan pelaksanaan PDPB dan telah direncanakan secara baik.  Ia menambahkan, pada tahun 2026 program PDPB akan tetap dilanjutkan sebagai persiapan menghadapi Pemilihan dan Pilkada mendatang.  “Pemutakhiran data yang berkelanjutan merupakan bagian dari kesiapan kita dalam menyelenggarakan pemilu yang berkualitas” ungkapnya. Ia juga mendorong peningkatan pendidikan pemilih serta kerja sama dengan berbagai pihak, tutupnya


Selengkapnya
22

KPU NTB Gelar Speak Up Berani Bersuara Berani Memilih di MAN 2 Mataram

KPU NTB Gelar 'Speak Up' Berani Bersuara Berani Memilih di MAN 2 Mataram KPU Provinsi NTB bekerjasama dengan RRI Mataram gelar Pendidikan Pemilih Pemula di MAN 2 Mataram, Senin (24/11). Kegiatan ini bertajuk 'Speak Up' Berani Bersuara Berani Memilih. Hadir sebagai Pemateri Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan SDM KPU Provinsi NTB Agus Hilman, Kepala Sekolah MAN 2 Mataram, H Lalu Syauki dan Perwakilan Kanwil Kemenag NTB, Karya Gunawan. Dalam paparannya Agus Hilman menyampaikan Peran Pemilih Pemula pra dan Pasca Pemilu dan Pilkada. Ia meminta kepada Gen Z jangan takut Bersuara dan harus berani menentukan pilihan.  Menurutnya, tujuan Speak Up ini bagaimana siswa-siswi melek politik, karena 17 Tahun sudah berhak memilih".  "Jangan takut berbicara politik, ungkapnya Memilih pada pemilu maupun pilkada itu sangat dekat dengan kehidupan para siswa. Faktanya pada Pilkada 2024 yang lalu pemilih muda millenial dan Gen Z itu sampai 60 persen", paparnya Ia juga menjelasakan bahwa Speak Up juga harus mengetahui caranya, jangan asal bersuara, jangan asal pilih. Itu yang tidak boleh, apalagi dengan menyebar Hoax, dengan memaksa, kekerasan atau membulli Ia juga menjawab pertanyaan dari Siswi tentang Gen Z yang hanya cenderung Fomo dalam menentukan pilihan.  "Fomo itu sisi lain ada yang positif juga, seperti meningkatkan Partisipasi, dengan Fomo minimal ada semangatnya untuk memilih. Yang paling penting adalah bagaimana kita memilih karena melihat visi dan misi kandidat", terangnya Sementara itu Kepala Sekolah MAN 2 Mataram, H Lalu Syauki menyampaikan bahwa Siswa-siswi MAN 2 Mataram sudah saatnya melek Pemilu dan politik.  Dirinya menceritakan bahwa di MAN 2 Mataram telah mencoba mengadopsi pola-pola di KPU dalam menyelenggarakan Pemilu, seperti ada debat, kampanye hingga pencoblosan pada Pemilihan Ketua Organisasi Intra Mandrasah atau ORSIMA MAN 2 Mataram "Hal ini harus kita biasakan", ungkapnya Ia berterima kasih kepada KPU Provinsi NTB melalui Pendidikan pemilih pemula ini, kita ingin membentuk siswa-siswi MAN 2 Mataram yang siap berlabuh dimana dan menjadi warga negara yang baik. Lain hal dengan Karya Gunawan, ia lebih menekankan Etika dalam menyampaikan pendapat. "Etika harus diutamakan dan ada tahapan-tahapan dalam penyampaian pendapat", jelanya Ia juga menyampaikan bagaimana cara mencegah paham radikal di era saat ini. Di Kemenag sendiri telah menerapkan kurikulum cinta, ini salah satu program untuk mengantisipasi sikap-sikap radikal di sekolah, tutupnya.


Selengkapnya
38

Rapim KPU se NTB: Soroti Proses Data Pemilih Berkelanjutan, Sipol, Realisasi Anggaran Hingga Pengelolaan Website KPU Kabupaten/Kota

Rapim KPU se NTB: Soroti Proses Data Pemilih Berkelanjutan, Sipol, Realisasi Anggaran Hingga Pengelolaan Website KPU Kabupaten/Kota KPU Provinsi NTB menggelar Rapat Pimpinan (Rapim) bersama KPU Kabupaten/Kota se-NTB di Kantor KPU Provinsi NTB, Senin (17/11). Rapim ke IV Tahun 2025 menjadi wadah konsolidasi, evaluasi, dan penyamaan langkah strategis untuk memperkuat kinerja kelembagaan KPU di seluruh wilayah NTB. Pada Rapim tersebut KPU Provinsi NTB Menyoroti Proses Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan, Sipol, Realisasi Anggaran Hingga Pengelolaan Website di KPU Kabupaten/Kota se NTB. Dalam arahan pada rapim tersebut Ketua KPU NTB Muhammad Khuwailid menekankan pentingnya pengendalian internal, transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan  program dan anggaran, terutama memasuki ankhir tahun 2025.  Ia juga meminta agar penyampaian laporan oleh kabupaten/kota menonjolkan progress bulanan yang jelas, mencakup penggunaan anggaran, laporan pemilih berkelanjutan, serta jumlah SDM agar pengukuran kinerja dapat terlihat secara nyata. Selaras dengan hal tersebut, Divisi Sosdiklih Parmas melalui Agus Hilman turut mendorong seluruh satuan kerja untuk semakin aktif dalam meningkatkan perkembangan pengelolaan e-PPID, website, dan media sosial sebagai bagian dari penguatan komunikasi publik. Ia menegaskan bahwa Rapim menjadi ruang bagi seluruh kabupaten/kota untuk memaksimalkan inovasi, menjaga konsistensi, dan memperbaiki kinerja secara kolaboratif. Pada kesempatan yang sama, Divisi Teknis Penyelenggaraan, Zuriati, menyampaikan bahwa pemutakhiran data partai politik pada SIPOL perlu terus dilakukan secara berkelanjutan demi menjaga keakuratan data kepemiluan.  Ia juga menyampaikan temuan terkait 24 data pemilih ganda lintas provinsi serta dua data ganda lainnya, dan mengingatkan pentingnya verifikasi bagi pemilih berusia di atas 100 tahun sebelum dilakukan input ke sistem guna menjamin validitas daftar pemilih. Penguatan tata kelola juga ditekankan oleh Sekretaris KPU NTB yang meminta seluruh KPU kabupaten/kota menetapkan target realisasi anggaran secara terukur, dengan capaian minimal di atas 96 persen. Ia mendorong percepatan revisi pagu anggaran agar capaian realisasi tidak terdampak dan pelaksanaan program dapat berjalan optimal sesuai waktu yang ditetapkan.  Di akhir Rapim, Mars berpesan agar Pimpinan KPU Kabupaten/Kota agar menumbuhkan iklim bekerja yang baik agar tercpta inovasi dari masing-masing satker di NTB, tutup Mars Melalui sinergi dan komitmen bersama, KPU NTB berharap pelaksanaan tugas penyelenggaraan pemilu ke depan semakin efektif, profesional, dan berintegritas.


Selengkapnya
60

KPU NTB Gelar Bimtek PAW DPRD Kab/Kota, Tegaskan Pentingnya Koordinasi Lintas Lembaga

KPU NTB Gelar Bimtek PAW DPRD Kab/Kota, Tegaskan Pentingnya Koordinasi Lintas Lembaga KPU NTB menegaskan komitmennya untuk menjaga profesionalitas dan kepastian prosedur dalam setiap tahapan Penggantian Antarwaktu (PAW) Anggota DPRD. Komitmen itu ditegaskan dengan pelaksanaan Bimbingan Teknis (Bimtek) Tata Cara dan Prosedur PAW Anggota DPRD Kabupaten/Kota yang digelar di Gedung B Kantor KPU NTB, Selasa (11/11). Dalam sambutannya, Ketua KPU NTB, Muhammad Khuwailid menekankan pentingnya koordinasi lintas lembaga dalam proses PAW guna menjaga tertib hukum serta mencegah sengketa. Ia mengingatkan bahwa setiap dokumen proses PAW harus dipastikan keabsahannya, mengingat potensi keberatan hingga sengketa ke DKPP apabila proses tidak dilakukan secara cermat. Khuwailid juga menyoroti sejumlah kasus PAW yang berkembang di beberapa daerah. Dinamika yang terjadi harus menjadi pembelajaran penting bagi penyelenggara. “Setiap proses PAW harus akuntabel, transparan, dan memiliki landasan hukum kuat agar tidak menimbulkan persoalan di kemudian hari,” tegasnya. Dalam pemaparan narasumber, perwakilan Biro Pemerintahan Setda Provinsi NTB, Mahmud Abdullah, menjelaskan peran pemerintah provinsi sebagai fasilitator administratif PAW, termasuk tenggat penyelesaian berkas maksimal 14 hari kerja apabila dokumen sudah lengkap. Ia juga mengungkapkan rencana peluncuran aplikasi PAW tingkat provinsi pada tahun 2026 untuk mendukung efisiensi proses. Sementara itu, perwakilan Sekretariat DPRD Provinsi NTB, Indra Alamsyah, menegaskan fungsi DPRD dalam memastikan kelengkapan administrasi PAW, mulai dari verifikasi dokumen hingga penyiapan paripurna pelantikan. Pada sesi pemaparan teknis lanjutan, Divisi Teknis Penyelenggara Pemilu KPU NTB, Zuriati, memberikan penjelasan terkait rumusan kebijakan dalam rancangan PKPU terbaru tentang PAW, termasuk pengaturan afirmasi perempuan serta mekanisme penundaan PAW bagi anggota DPRD yang tengah menempuh upaya hukum. Sebagai penutup, Khuwailid menegaskan pentingnya risalah rapat dalam setiap proses PAW dan mengimbau seluruh jajaran KPU Kabupaten/Kota untuk konsisten berkoordinasi guna menghindari kesalahan prosedural. Kegiatan ini dihadiri Ketua Divisi dan Kasubbag Teknis Penyelenggaraan, serta operator Sistem Informasi Manajemen Penggantian Antarwaktu (Simpaw) KPU Kabupaten/Kota se-NTB, baik secara langsung maupun daring


Selengkapnya
50

KPU NTB Gelar Upacara Hari Pahlawan: Bekerja Lebih Keras Melayani Lebih Tulus

KPU NTB Gelar Upacara Hari Pahlawan: Bekerja Lebih Keras Melayani Lebih Tulus KPU Provinsi NTB melaksanakan upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Tahun 2025, Senin (10/11), dengan inspektur Upacara Anggota KPU NTB Zuriati. Dalam sambutannya ketika membaca amanat tertulis Menteri Sosial, dikatakan "Kini giliran kita menjaga agar api perjuangan tidak pernah padam, dengan bekerja lebih keras, berpikir lebih jernih, dan melayani lebih tulus". Lebih lanjut disampaikan pentingnya meneladani nilai-nilai perjuangan para pahlawan bangsa. "Hari ini, di bawah langit Indonesia yang merdeka, kita menundukkan kepala penuh hormat mengenang para pahlawan bangsa. Mereka bukan sekadar nama yang terukir di batu nisan, melainkan cahaya yang menerangi jalan kita hingga hari ini”, Tutur Zuriati  Upacara berlangsung khidmat, diikuti oleh Anggota KPU Provinsi NTB, Sekretaris, Pejabat Struktural dan Fungsional, serta seluruh staf Sekretariat, di halaman kantor KPU Provinsi NTB.


Selengkapnya