BeritaTerkini

460

Tindaklanjuti Arahan Ketua KORPRI KPU, Sekretaris KPU Provinsi NTB Usulkan Bantuan Insidentil dan Kegiatan Kemasyarakatan

Tindaklanjuti Arahan Ketua KORPRI KPU, Sekretaris KPU Provinsi NTB Usulkan Bantuan Insidentil dan Kegiatan Kemasyarakatan Komitmen untuk memperkuat solidaritas dan meningkatkan kesejahteraan anggota Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) ditunjukkan oleh jajaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) se-Nusa Tenggara Barat (NTB). Menindaklanjuti arahan Ketua KORPRI KPU, Deputy KPU RI, Senin (26/5) dilaksanakan Rapat KORPRI secara daring yang diikuti oleh KPU Provinsi dan seluruh KPU Kabupaten/Kota se-NTB. Dipimpin oleh Sekretaris KPU Provinsi NTB Mars Ansori Wijaya, rapat menghasilkan sejumlah usulan yang merupakan kebutuhan riil anggota KORPRI KPU di daerah. Aspirasi ini selanjutnya akan disampaikan kepada Ketua KORPRI KPU sebagai bagian dari aspirasi daerah. Pada rapat KORPRI tersebut Mars Ansori Wijaya menyampaikan bahwa semangat gotong royong dan kepedulian sosial yang menjadi nilai inti KORPRI kembali diperkuat. "Usulan-usulan ini lahir dari kebutuhan riil yang dirasakan oleh para anggota di lapangan, Kami berharap, KORPRI bukan hanya menjadi organisasi simbolik, tetapi benar-benar hadir sebagai kekuatan moral dan sosial bagi para PNS, khususnya di lingkungan KPU", ujarnya. Salah satu usulan utama yang mencuat adalah pemberian bantuan insidentil bagi anggota KORPRI KPU. Bantuan ini dirancang sebagai bentuk kepedulian sosial kepada rekan-rekan yang tengah menghadapi kondisi sulit. Adapun kategori penerima bantuan yang disepakati dalam rapat meliputi anggota yang memasuki masa pensiun, menderita sakit keras, dan yang meninggal dunia. Selain itu, muncul pula usulan baru untuk memasukkan anggota KORPRI yang terdampak bencana alam sebagai penerima bantuan insidentil.


Selengkapnya
449

Jajaran Komisioner dan Sekretariat KPU Provinsi NTB Jalani Skrining Kesehatan Bersama Dinas Kesehatan Kota Mataram

Jajaran Komisioner dan Sekretariat KPU Provinsi NTB Jalani Skrining Kesehatan Bersama Dinas Kesehatan Kota Mataram Dalam upaya menjaga kesehatan dan mencegah risiko penyakit tidak menular (PTM), KPU Provinsi NTB bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Mataram melalui Puskesmas Dasan Agung menggelar kegiatan skrining kesehatan menyeluruh bagi seluruh jajaran komisioner dan Sekretariat KPU Provinsi NTB. Kegiatan yang berlangsung di Gedung C Kantor KPU Provinsi NTB ini merupakan bagian dari program tahunan Dinas Kesehatan Kota Mataram yang menyasar institusi-institusi pemerintah dalam rangka deteksi dini faktor risiko dan penyakit tidak menular prioritas. Tujuannya jelas menumbuhkan kesadaran akan pentingnya gaya hidup sehat serta mencegah penyakit sejak dini sebelum menimbulkan komplikasi lebih lanjut. Dalam pelaksanaan skrining ini, para peserta menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan di antaranya wawancara terkait faktor risiko penyakit tidak menular, pengukuran tekanan darah, tinggi badan, berat badan, indeks massa tubuh (IMT), lingkar perut, serta pengecekan gula darah bagi peserta yang masuk kategori berisiko. Tidak hanya itu, peserta juga mendapatkan konseling kesehatan secara langsung untuk memahami hasil pemeriksaan serta langkah-langkah preventif yang bisa dilakukan ke depan. Kegiatan ini dipandu oleh tenaga kesehatan dari Puskesmas Dasan Agung, yakni Perawat Supriani, serta didampingi oleh dokter internship, dr. Nabila. Suasana pemeriksaan berlangsung akrab dan penuh antusiasme. Para pegawai tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian pemeriksaan. Dengan adanya kegiatan ini, KPU Provinsi NTB menunjukkan komitmennya dalam membangun lingkungan kerja yang sehat dan produktif serta menjadi pengingat bahwa kesehatan adalah investasi penting dalam mendukung kinerja lembaga negara.


Selengkapnya
407

Bangkit Bersama, Wujudkan Indonesia Kuat: Semangat Hari Kebangkitan Nasional Bergema di Halaman KPU NTB

Bangkit Bersama, Wujudkan Indonesia Kuat: Semangat Hari Kebangkitan Nasional Bergema di Halaman KPU NTB Suasana khidmat dan penuh semangat menyelimuti Halaman Kantor KPU Provinsi NTB Selasa pagi (20/5), saat segenap jajaran KPU Provinsi NTB memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke-117 mengusung tema nasional “Bangkit Bersama Wujudkan Indonesia Kuat”. Bertindak sebagai Pembina Upacara Ketua Divisi Sosdiklih Parmas KPU Provinsi NTB Agus Hilman. Upacara diikuti oleh Anggota KPU Provinsi NTB, Pejabat Struktural dan Fungsional serta staf Sekretariat. Dalam amanatnya, Agus Hilman membacakan sambutan Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia Meutya Viada Hafid yang menegaskan bahwa, Hari Kebangkitan Nasional bukan sekadar momentum historis, tetapi panggilan untuk terus bergerak maju menghadapi tantangan zaman. "Kebangkitan adalah ikhtiar yang terus hidup. Ia menuntut kita untuk tidak terjebak dalam romantisme masa lalu, tetapi menuntut keberanian untuk menjawab tantangan zaman, disrupsi teknologi, krisis pangan global, hingga ancaman terhadap kedaulatan digital,” tegasnya dalam pidato tersebut. Lebih lanjut, disampaikan pula bahwa dalam 150 hari pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, pemerintah telah mengambil langkah-langkah nyata membangun Indonesia dari fondasi paling dasar, seperti program makan bergizi gratis bagi jutaan anak, layanan kesehatan gratis, dan penguatan ekonomi digital. Semua ini menjadi pondasi bagi kebangkitan nasional yang bersahaja, berpihak, dan berkelanjutan. Upacara ini merupakan tindak lanjut atas Surat Sekretaris Jenderal KPU RI Nomor 1703/PK.02.1-SD/04/2025 tanggal 16 Mei 2025 tentang pelaksanaan upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-117 di seluruh satuan kerja KPU di Indonesia.


Selengkapnya
386

Calon PPPK KPU se NTB Tandatangani Surat Perjanjian Kerja (SPK)

Calon PPPK KPU Se NTB Tandatangani Surat Perjanjian Kerja (SPK) Sebanyak 71 orang calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Sekretariat KPU Provinsi NTB dan Sekretariat KPU kabupaten/kota se NTB Tandatangani Surat Perjanjian Kinerja (SPK), di Gedung B Kantor KPU Provinsi NTB, Jumat (9/5) Dalam sambutannya Sekretaris KPU Provinsi NTB Mars Ansori Wijaya mengatakan, SPK itu kalau ditandatangan oleh satu pihak saja, itu tidak sah. Namun kalau kedua belah pihak barulah SPK itu sah, sehingga tinggal menunggu dilantik saja calon PPPK, ujar Mars Ansori  Dirinya berharap momen pelantikan nanti dapat dilaksanakan di jakarta, agar sama seperti pelantikan PPPK gelombang sebelumnya di kantor KPU RI. Lebih lanjut ia berpesan bahwa teman-teman calon PPPK senantiasa harus bersyukur, karena telah menandatangani perjanjian kerja, artinya selangkah lagi akan menjadi ASN. "Kami di KPU Provinsi NTB sangat senang membantu teman-teman semua", tandasnya. Kedua, dirinya menitip pesan pimpinan, agar teman-teman caloj ASN harus bekerja dengan sebaik-baiknya.  "Minimal bekerja hingga pukul 16.00 atau 16.30 jika hari Jumat, Itu minimal". "Tetapi Kalau kebutuhan kantor atau dinas yang mengharuskan teman-teman harus bekerja lebih, saya minta teman-teman PPPK harus ikhlas dan siap bekerja lebih dari jam yang seharusnya", tutup Mars Ansori


Selengkapnya
384

KPU Provinsi NTB Panggil Calon PPPK Yang Akan Diangkat

KPU Provinsi NTB Panggil Calon PPPK Yang Akan Diangkat KPU Provinsi NTB melaksanakan penyampaian pengumuman pelaksanaan tugas ASN di KPU Provinsi NTB. Sekretaris KPU Provinsi NTB Mars Ansori menegaskan, pentingnya komitmen dan kesiapan dalam melaksanakan tugas kepada calon PPPK di lingkungan KPU Provinsi NTB, Jumat (2/5) di Mataram  "Jika hari ini sudah melapor, artinya kalian siap untuk bekerja," ujarnya. Ia meminta kepada calon PPPK untuk menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya. Ini waktu yang tepat untuk menunjukkan dedikasi dan melaksanakan tugas dengan baik "Itu saja yang diinginkan oleh pimpinan kita" ungkapnya Lebih lanjut, dirinya menekankan bahwa apabila ada pegawai yang tidak menjalankan tugas dengan baik, pimpinan akan mengingatkan dan menindaklanjuti sesuai dengan ketentuan yang berlaku.  Ia juga menyebutkan bahwa apabila pegawai tidak siap untuk melaksanakan tugas dengan baik, Surat Keputusan (SK) yang diberikan bisa dibatalkan kapan saja. Terkahir ia menekankan pentingnya inisiatif dalam bekerja. "Jangan hanya menunggu perintah, tetapi laksanakan sesuatu dengan baik secara mandiri, dan laporkan hasilnya kepada atasan," pesannya. Acara ini berkenaan dengan Pengumuman Nomor 102 yang mengatur panggilan untuk melaksanakan tugas terkait Calon pegawai yang akan diangkat sebagai PPPK


Selengkapnya
399

Perpisahan Pegawai Purna Bhakti KPU Provinsi NTB: Pemimpin yang Hebat Tak Diukur dari Pengikut, Tapi Pemimpin Baru yang Ia Lahirkan

Perpisahan Pegawai Purna Bhakti KPU Provinsi NTB: Pemimpin yang Hebat Tak Diukur dari Pengikut, Tapi Pemimpin Baru yang Ia Lahirkan   Suasana haru dan canda menyelimuti Ruang Rapat Gedung B KPU Provinsi NTB saat acara perpisahan pegawai purna bhakti digelar, Rabu (30/4)   Dalam sambutan, Ketua Divisi Parmas dan SDM KPU Provinsi NTB Agus Hilman menyampaikan pesan mendalam tentang makna pengabdian dan estafet kepemimpinan di lembaga publik.   “Hal terpenting dari kita bekerja di instansi ini bukan seberapa lama kita mengabdi, tetapi bagaimana kita mampu mengkader calon pemimpin masa depan”.   “Kualitas pemimpin bukan diukur dari jumlah pengikut, tapi dari berapa banyak pemimpin yang berhasil kita lahirkan,” ujar Hilman    Dirinya mengingatkan dua kata kunci dalam kehidupan birokrasi: maaf dan terima kasih.    “Maaf, karena tidak ada pekerjaan yang sempurna dan terima kasih, karena masih ada ruang untuk perbaikan”   Kami ucapkan terima kasih kepada pegawai yang purna tugas yaitu Bapak Nurdin, Bapak Lalu Adyar Rosihi Aswandi, Bapak Ismail Mude, dan Bapak Muhammad Ilham, tutup Hilman   Sementara itu Sekretaris KPU Provinsi NTB Mars Ansori Wijaya, menyampaikan kesan pesan yang menggambarkan sosok para purna bhakti secara personal dan penuh empati.   Ia juga mengenang interaksi secara profesional kepada Nurdin Mantan Sekretaris Lombok Timur dan Lalu Adyar Rosihi Aswandi mantan Sekretaris KPU Lombok Utara, bahwa kedekatan tidak menghalangi profesionalitas dalam penilaian kinerja.   Terakhir Mars Ansori menutup dengan refleksi, bahwa acara ini bukan pelepasan, tetapi pengingat.    “Suatu saat kita semua akan kembali ke masyarakat tanpa jabatan apa-apa. Apresiasi tak selalu harus berupa materi. Ucapan yang tulus dan ikhlas bisa jauh lebih menggetarkan batin,” tutupnya.


Selengkapnya