
Perpisahan Pegawai Purna Bhakti KPU Provinsi NTB: Pemimpin yang Hebat Tak Diukur dari Pengikut, Tapi Pemimpin Baru yang Ia Lahirkan
Perpisahan Pegawai Purna Bhakti KPU Provinsi NTB: Pemimpin yang Hebat Tak Diukur dari Pengikut, Tapi Pemimpin Baru yang Ia Lahirkan
Suasana haru dan canda menyelimuti Ruang Rapat Gedung B KPU Provinsi NTB saat acara perpisahan pegawai purna bhakti digelar, Rabu (30/4)
Dalam sambutan, Ketua Divisi Parmas dan SDM KPU Provinsi NTB Agus Hilman menyampaikan pesan mendalam tentang makna pengabdian dan estafet kepemimpinan di lembaga publik.
“Hal terpenting dari kita bekerja di instansi ini bukan seberapa lama kita mengabdi, tetapi bagaimana kita mampu mengkader calon pemimpin masa depan”.
“Kualitas pemimpin bukan diukur dari jumlah pengikut, tapi dari berapa banyak pemimpin yang berhasil kita lahirkan,” ujar Hilman
Dirinya mengingatkan dua kata kunci dalam kehidupan birokrasi: maaf dan terima kasih.
“Maaf, karena tidak ada pekerjaan yang sempurna dan terima kasih, karena masih ada ruang untuk perbaikan”
Kami ucapkan terima kasih kepada pegawai yang purna tugas yaitu Bapak Nurdin, Bapak Lalu Adyar Rosihi Aswandi, Bapak Ismail Mude, dan Bapak Muhammad Ilham, tutup Hilman
Sementara itu Sekretaris KPU Provinsi NTB Mars Ansori Wijaya, menyampaikan kesan pesan yang menggambarkan sosok para purna bhakti secara personal dan penuh empati.
Ia juga mengenang interaksi secara profesional kepada Nurdin Mantan Sekretaris Lombok Timur dan Lalu Adyar Rosihi Aswandi mantan Sekretaris KPU Lombok Utara, bahwa kedekatan tidak menghalangi profesionalitas dalam penilaian kinerja.
Terakhir Mars Ansori menutup dengan refleksi, bahwa acara ini bukan pelepasan, tetapi pengingat.
“Suatu saat kita semua akan kembali ke masyarakat tanpa jabatan apa-apa. Apresiasi tak selalu harus berupa materi. Ucapan yang tulus dan ikhlas bisa jauh lebih menggetarkan batin,” tutupnya.