
KPU NTB dan Pemprov Tandatangani NPHD Anggaran Pilgub NTB 2024
KPU NTB dan Pemprov Tandatangani NPHD Anggaran Pilgub NTB 2024
KPU Provinsi NTB bersama Pemerintah Provinsi NTB melakukan penandatanganan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) untuk penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB Tahun 2024 mendatang, Jumat (13/10) di Kantor Gubernur NTB.
Jumlah anggaran yang disepakati sebesar 138 Miliar untuk KPU Provinsi NTB dan 36 Miliar untuk Bawwaslu NTB
Dalam sambutannya, Ketua KPU Provinsi NTB Suhardi Soud bersyukur penandatangan NPHD telah dilaksanakan tepat waktu sebelum batas akhir yang ditargetkan oleh KPU RI, tanggal 15 Oktober 2023
Menurutnya diskusi sebelum angka hibah ini disepakati tentu perdebatannya penuh dengan kalkulasi yang mendetail agar Pembiayaan-pembiayaan utama dan pembiayaan supporting dapat terpenuhi secara layak dan pantas.
“Secara anggaran Pembiayaan Pilgub 2024 mengalami penurunan dibandingkan Pilgub sebelumnya karena lebih kepada efisiensi dimana bersamaan dengan pelaksanaan Pilkada di 10 Kabupaten/kota juga. Sharing anggaran dan berbagi tanggung jawab”, ujar Suhardi
Sementara itu Penjabat Gubernur NTB H. Lalu Gita Ariadi dalam sambutannya mengatakan agenda politik yakni Pilkada, harus menjadi prioritas
Dinamika tawar menawar, kesepakatan item yang kita tuangkan menjadi nominal untuk mencakup seluruh kegiatan, angka demi angka akhirnya sekarang kita sudah sepakati di NPHD.
Itu menandakan pelaksanaan Pilgub fardu ain, insya Allah akan berjalan lancar. Karena salah satu tugas Penjabat Gubernur adalah memastikan tahapan persiapan Pilkada dilakukan dengan sebaik-baiknya, ujar Miq Gita
“Kesepakatan ini segera kami akan laporkan ke Menteri Dalam Negeri. Saya bisa bayangkan wajah Mendagri bahagia mendengar kesempatan ini, karena tidak banyak Provinsi yang sudah bersepakat memastikan ketersediaan anggaran Pilkada 2024, sambungnya
Terakhir ia mengapresiasi kerja-kerja KPU NTB dan Bawaslu NTB di tahun 2024, tahun Politik.
“Saya tidak bisa bayangkan belum selesai tahapan Pemilu 2024 khususnya Pemilu Legislatif yang normal-normal saja, lalu akan memasuki tahapan Pilkada 2024. Tentu ini menguras tenaga dan konsentrasi teman-teman penyelenggara pemilu.
“Apalagi jikalau tahapan Pilpresnya dua putaran, tentu akan sangat berat bebannya”.
“Oleh karena itu saya secara khusus akan menugaskan seluruh Organisasi Perangkat Daerah untuk turut serta membantu sosialisasi Pemilu dan Pilkada 2024, tegas Miq Gita