KPU NTB Ajak Insan Pers Sosialisasikan Tahapan Pemilu 2024

 
 
KPU Provinsi NTB mengumpulkan Puluhan Wartawan untuk turut mensosialisasikan Proses Tahapan Verifikasi Faktual (Verfak) Keanggotaan Partai Politik calon Peserta Pemilu Tahun 2024, Selasa (1/11)
Acara sosialisasi dengan kemasan bincang santai "ngopi senja" dan diskusi publik ini menghadirkan Narasumber Akademisi dan pengamatan Politik Dr. Ihsan Hamid Dan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Nasrudin
 
Dalam paparannya Anggota KPU Provinsi NTB Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia Agus Hilman menjelaskan bahwa Insan pers memiliki peran vital dalam menyukseskan pesta demokrasi.
 
KPU mengakui, tantangan dalam memberikan garansi terhadap kesuksesan pemilu tersebut tidak mudah. Sebab pemilu, mengelola begitu banyak konflik kepentingan.
“2019 lalu cukup banyak serangan hoax yang dihadapi KPU, sehingga di 2024 dengan penetrasi teknologi, 35 persen milenial pengguna media sosial, tantangan kita akan beda lagi,”
Ia menyebutkan, pers memiliki peran penting mencakup tiga hal yakni penyampai informasi, pelurus informasi dan penyaring informasi.
“Kita ingin mengontrol pemilu salah satunya lewat media untuk semua tahapan Pemilu, demi menghadirkan pemilu yang lebih berkualitas,” ungkap Hilman
 
Di tempat yang sama, pengamat politik Dr Ihsan Hamid menyebutkan bahwa sinergitas antar penyelenggara pemilu dengan insan pers dalam mengawal pemilu merupakan keniscayaan.
Kita, kata Ihsan mesti bersepakat merupakan partner penting, instrumen kunci dalam setiap penyelenggaraan negara, salah satunya pemilu.
 
“Konsep teoretiknya, media punya peran kunci membangun demokrasi, sebagai pilar ke empat demokrasi. Disini kita butuh media. Media dinilainya punya kekuatan membangun opini publik", jelasnya.
“KPU NTB menggelar kegiatan yang luar biasa ini dengan insan pers, untuk membangun sinergi dan saling memfasilitasi menyampaikan pesan-pesan positif pemilu kepada masyarakat,” ujarnya
 
Sementara itu Sementara itu, Ketua PWI NTB Nasrudin mengatakan bahwa wartawan dalam melakukan kerja jurnalistik atau karyanya sudah ada rambu-rambunya.
"Keyakinan saya yang sudah lulus Ujian Kompetrnsi Wartawan maka hasil karyanya atau outputnya sangat berkualitas," ungkapnya.
 
Karya jurnalistik dari insan pers tidak beropini sehingga informasi ataupun berita yang tersaji akurat dan tepat, pungkasnya
 
 

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Dilihat 32 Kali.